Puisi selama ini dikenal sebagai sebuah karya yang boleh dinikmati oleh kalangan tertentu. Terkadang apa atau mereka yang menikmati puisi itu sendiri sering mendapatkan suatu tempat yang kurang mendapatkan kesan bagi orang lain.
Namun sadarkah mereka yang mengatakan puisi hanya dinikmati untuk kalangan eksekutif atau kalangan tertentu
Padahal puisi bisa dinikmati semua orang tergantung apa yang dikehendaki orang tersebut seperti mereka yang menikmati puisi karena strukturnya yang halus seperti bahasa atau unsur ekstrinsik dan intrinsik puisi itu sendiri. Seperti puisi Taufik Ismail yang sangat mempesona jutaan pasang mata atau puisinya Chairil Anwar yang sangat sarat dengan nilai kemanusiaan.
Lalu mengapa kita masih menganggap puisi itu adalah suatu hal yang harus dinikmati banyak orang namun memiliki kesan hanya bisa dinikmati sebagian orang
Rasanya sangat tidak adil jika puisi harus dinikmati segelintir orang eksekutif yang memiliki cita rasa tinggi
Ingat apa yang dikatakan seorang guru seni di sebuah SMA di kabupaten Bandung
Seni harus dinikmati semua orang bukan dinikmati sebagian orang tapi semua umat manusia yang ada di bumi ini
Dan ini ada sebuah cuplikan puisi yang bersumber dari majalah percikan iman selamat menikmati
You, the one that I love
You, the one that I love
You come in every breath that I take
Shed the beat of life in my whole body
You, the one that I love
It seems impossible to live this life
Without you with me
You, the one that I love
I will nurse you, the best that I can
As long as you are still alive with me
You, the one that I love
I will not let anyone touch you
But the doctors, of course
You, the one that I love
Sincerely I love you
Till the death comes to separate us
You, the one that I love
I will not let the thick smoke bother you
That will make you ill and suffering
You, the one that I love
This togetherness is a limitless bliss
In which I always be thankful
You, the one that I love
Please say yes to this sincere love
Because you are …
My lungs
Duhai engkau yang kucinta
Duhai engkau yang kucinta
Dirimu hadir di setiap tarikan nafasku
Alirkan denyut kehidupan dalam ragaku
Duhai engkau yang kucinta
Sepertinya mustahil kujalani hidup ini
Tanpa adanya engkau bersamaku
Duhai engkau yang kucinta
Kan kujaga dirimu, terbaik yang kumampu
Asalkan engkau tetap hidup bersamaku
Duhai engkau yang kucinta
Tak kubiarkan siapa pun menyentuhmu
Kecuali Pak dokter dan Ibu dokter, tentu saja
Duhai engkau yang kucinta
Setulus hati aku cinta padamu
Hingga ajal datang memisahkan kita
Duhai engkau yang kucinta
Tak kubiarkan asap pekat itu mengganggumu
Yang membuatmu sakit dan menderita
Duhai engkau yang kucinta
Kebersamaan ini adalah nikmat tak terkira
Yang dengannya aku senantiasa bersyukur
Duhai engkau yang kucinta
Terimalah persembahan cinta suci ini
Karena engkau adalah …
Paru-paruku
Nah bagaimana menurut anda semua. Apakah anda semua berpikiran sama dengan saya jika puisi itu adalah suatu karya seni universal seperti karya seni lainnya
Jika anda berpikiran sama maka sangatlah beruntung anda dengan saya
Selasa, 27 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar